Langkah pertama dari 5S adalah SEIRI. Disini membutuhkan untuk menchallenge inventory dan barang yang ada untuk seminimal mungkin. Konsepnya adalah jika barang tersebut tidak dibutuhkan maka buang. Jika barang tersebut dibutuhkan, maka berapa barang yang bisa dikurangi. Semakin kecil jumlah barang dalam suatu area, maka akan membuat area kerja menjadi effisien.
Langkah kedua adalah SEITON. Setelah barang yang tersisa hanya yang benar-benar dibutuhkan, maka sekarang kita buatkan tempat untuk setiap barang sehingga mudah di identifikasi, posisinya ergonomis, dan tidak perlu waktu untuk mencarinya. Konsepnya zero time finding artinya waktu mencari barang harus sangat cepat, sehingga mengurangi stress saat mencari barang dan menjadikan area kerja lebih produktif.
Langkah ketiga adalah SEISO. Setelah semua barang memiliki tempat, maka kita harus menjaga kebersihan semua barang dan area kerja pada kondisi puncak. Konsepnya Bersih dan bersinar seperti ruang pameran. Area kerja yang bersih menjadikan lingkungan kerja sehat dan nyaman. Hal ini juga bagus untuk mencegah motivasi kerja turun karena area kerja yang tidak bersih.
Langkah keempat adalah SEIKETSU. Disini memastikan 3 S yang pertama benar-benar berjalan secara konsisten. Dengan cara pembuatan prosedur yang mengatur seberapa sering kegiatan tersebut harus dilakukan. Siapa yang melakukan. Bagaimana cara membersihkannya dan dengan apa. Aturan ini dibuat supaya hasil 3 S yang pertama terus menerus dijalankan dan tidak terjadi kemunduran kualitas.
Langkah kelima adalah SHITSUKE. Jika kegiatan sortir, membuat rapi, dan membersihkan dilakukan terus-menerus oleh pemilik area kerja maka hal ini akan tumbuh menjadi kebiasaan. Jika kebiasaan ini dilakukan dengan kesadaran penuh tanpa harus disuruh maka akan menjadi Disiplin. Jika disiplin dari satu orang ini akhirnya dilakukan oleh seluruh orang di perusahaan tersebut maka 5 S akan menjadi BUDAYA perusahaan tersebut.
Inspiring article pak.
ReplyDeleteamazing
ReplyDeleteterimakasih pak tony
Delete