Ada berbagai alasan
perusahaan untuk memulai inisiatif program continuous improvement, ada yang
menjalankan karena bisnis mulai menurun dan perlu strategi untuk menurunkan
cost. Ada yang menjalankan karena tuntutan kompetisi biaya yang bersaing dari
para kompetitor. Ada yang menjalankan karena pertumbuhan bisnis yang tinggi
tetapi dengan kemampuan produksi yang sekarang sering tidak mampu melayani
permintaan. Ada yang menjalankan karena tuntutan biaya produksi yang semakin
meningkat seperti naiknya biaya bahan baku, biaya pekerja, biaya energi, dan
sebagainya. Serta masih banyak alasan lainnya.
Inisiatif continuous
improvement adalah strategi untuk terus meningkatkan bisnis dengan cara
menciptakan operation yang efektif dan efisien. Sehingga mampu melayani
kebutuhan permintaan dengan biaya produksi yang kompetitif.
Jika suatu organisasi
sudah memiliki keinginan untuk memulai program tersebut, maka langkah
selanjutnya adalah menemukan bagaimana cara untuk menjalankankan inisiatif
continous improvement. Berikut ini adalah langkah-langkah praktis yang
menjelaskan tahapan untuk memulai inisiatif program continous improvement:
1. Top
Management mengikuti Training / Executive Briefing
Executive
Briefing disini untuk memberikan gambaran besar kepada top management (pemilik
perusahaan, CEO, direktur, GM) mengenai program continuous improvement.
Sehingga top management mengetahui ekspektasi dari program ini, tujuan program,
garis besar jalannya program, keselarasan terhadap strategi perusahaan, serta
memahami peran dan tanggungjawab top management untuk mensukseskan program
continous improvement
2. Memberikan
pelatihan kepada Middle Management/Project Sponsor/Champion
Tahapan
berikutnya adalah memberikan pengetahuan dan skill untuk level mid-management.
Sehingga memiliki persepsi yang sama mengenai CI, mendapatkan komitmen mereka, memahami
metode dan tools yang digunakan, dan mengerti peran tanggungjawab.
3. Project
Identification & Selection
Di
tahapan ini para sponsor bekerjasama mengidentifikasi potential project yang
akan dikerjakan dan mengkuantifikasi dampak bisnis terhadap perusahaan. Project
dapat terkait productivity, quality, inventory, reliability, cost, dan
sebagainya. Dari sinilah kemudian top management membuat keputusan prioritas
project yang akan dijalankan
4. Project
Kick-Off
Secara
formal project dimulai dengan komitmen bersama dari seluruh level karyawan
5. Training for
Project Leader
Project
Leader diberikan pembekalan berupa skill dan knowledge untuk mengerjakan
project, dengan metodology dan tools yang sesuai.
6. Project
Execution, Monitoring & Control
Pelaksanaan
project yang dipimpin oleh project leader, dibawah pengawasan project
sponsor/champion selaku pemilik hasil, dan review regular oleh top management
7. Repeat the
cycle
Ulangi
keberhasilan project dengan mengulangi siklusnya dengan pemilihan project yang baru dan penentuan project membernya.
No comments:
Post a Comment