Monday, May 16, 2011

Melakukan process balancing dan menentukan optimum jumlah manpower dengan Standard Work


Standard work adalah salah satu tools fondasi dalam lean manufacturing yang bertujuan untuk menciptakan standard waktu proses, standard urutan proses, dan standard jumlah inventory. Standard work merupakan salah satu elemen utama dalam lean untuk menciptakan proses yang memiliki kestabilan waktu dan quality.

Standard Work merupakan salah satu tools untuk melakukan kaizen. Berprinsip bahwa improvement tidak bisa dilakukan jika tidak ada standard. Sehingga kondisi dan urutan pekerjaan yang normal dan tidak normal terdefinisikan dengan jelas.

Ada tiga element utama dari standard work yaitu:
1. takt time: kecepatan dari customer demand
2. urutan kerja: urutan elemen pekerjaan dari operator termasuk mengambil barang, meletakkan, memproses, berjalan, dan meletakkan barangnya
3. standard WIP: jumlah minimum WIP yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan

Beberapa manfaat dari Standard Work adalah:
1. lama waktu proses menjadi jelas dan stabil sehingga bisa terprediksi
2. training operator baru bisa dilakukan berdasarkan standard
3. kualitas produk lebih konsisten
4. masalah mudah untuk di identifikasi karena tidak ada variasi dalam cara bekerja
5. improvement bisa terukur dengan jelas
6. sebagai dasar untuk melakukan level loading (heijunka)

Langkah dalam membuat standard work:
1. tentukan proses yang akan dibuat standard
2. ambil data customer demand dan hitung takt timenya
3. gambar layout dan buat standard work layoutnya
4. tentukan urutan kerja prosesnya dan tentukan waktu untuk setiap elemen pekerjaan (time study)
5. buat standard work combination nya

Setelah standard work layout dan standard work combination selesai maka bisa dilakukan analisa menggunakan loadchart untuk melakukan proses balancing. Standard Work akan terus di improve dengan kaizen dengan berfokus pada:
1. perbaikan flow: lay out dan proses balancing
2. mengurangi waktu changeover : SMED
3. mengurangi mesin downtime : TPM
4. meningkatkan quality dengan menghilangkan variasi : root cause analysis
5. membuat sinyal untuk menghentikan produksi jika ada abnormality : Andon
6. mencegah terjadinya defect : Poka yoke

No comments:

Post a Comment